Serang - BSIP Banten tahun ini sukses menghantarkan PT. Abi Nisa Sejahtera, produsen tepung telur yang ada di Provinsi Banten dalam penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).

 

HACCP sangat krusial untuk dimiliki produsen pangan karena sistem ini membantu mencegah kontaminasi pada produk pangan dan menjamin keamanannya. Lebih lengkapnya, HACCP adalah sistem manajemen risiko yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko bahaya terkait keamanan pangan di seluruh lini jaringan rantai pasokan, khususnya pada industri pangan.

 

Kepala BSIP Banten Dr. Ismatul Hidayah, SP, MP menyampaikan bahwa pendampingan tersebut merupakan bagian dari tugas BSIP Banten dalam penerapan standar keamanan pangan yang penting dimiliki oleh produsen makanan seperti PT. Abi Nisa Sejahtera (produsen tepung telur). Apalagi produsen tersebut telah merintis ekspor ke dunia global sehingga adanya sertifikat ini memberikan nilai tambah dan memenuhi persyaratan negara pengimpor.

 

Audit sertifikasi HACCP dilaksanakan pada tanggal 20-21 September 2024 oleh Lembaga Sertifikasi Sistem HACCP Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA). Tim auditor terdiri dari Drs. Solechan (lead auditor) dan Ika Kurnia Siswawati, S.Si (Pejabat Fungsional Penguji Mutu Barang). Dalam pendampingan ini, BSIP Banten juga berkolaborasi dengan Jurusan Teknologi Pangan, Fak. Pertanian, Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa.

 

Sertifikat HACCP PT Abi Nisa Sejahtera telah diterbitkan pada tanggal 27 Oktober 2024 dan berlaku hingga tanggal 27 Oktober 2027 dengan nomor sertifikat 240135/BBSPJIA/MS-LSS.2/X/2024. Standar mengacu pada SNI CXC 1:1969 tentang Prinsip Umum Higiene Pangan (CXC 1-1969 Rev. 2020, IDT).

 

Ruang lingkup sertifikat HACCP terdiri dari produksi tepung telur ayam utuh (whole egg) mulai dari penerimaan bahan baku, pencucian, pemisahan isi telur dan cangkang, ekstraksi, pengovenan, pengecilan ukuran, pengemasan hingga penyimpanan produk jadi.

 

"Saatnya produk tepung telur asli Banten mendunia"