Perkuat Basis Data, BSIP Banten Bersinergi Kawal Pemetaan Polygon yang Presisi
Pandeglang – BSIP Banten selaku bagian Tim Satgas Antisipasi Darurat Pangan bersinergi dengan anggota Tim lainnya dalam pelaksanaan Workshop Pembuatan Polygon PAT Lingkup Kabupaten Pandeglang. Workshop dilaksanakan oleh Sekretariat Ditjen Perkebunan selaku Unit Kerja Penanggungjawab Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Banten.
Workshop dilaksanakan selama dua hari berturut-turut di Hotel Horison Altama Pandeglang (1-2/10/2024).
Pelaksanaan workshop terkait dengan pelaksanaan program utama Kementan, yaitu Penambahan Area Tanam (PAT), Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH), dan Pompanisasi. Khusus Provinsi Banten, hanya melaksanakan Program PAT dan Pompanisasi.
Salah satu indikator kinerja program tersebut adalah dengan pemetaan geospasial yang akurat melalui poligon sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dengan transparan kepada pemangku kebijakan maupun seluruh masyarakat Indonesia.
Workshop tersebut dihadiri Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan SDM Marginal Dr. Ani Mulyani, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP, dan Kepala BPSIP Banten Dr. Ismatul Hidayah, SP, M. Si beserta tim, dan tim dari Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan. Peserta workshop adalah para penyuluh pertanian lapangan selaku penanggung jawab polygon di 35 kecamatan lingkup Kabupaten Pandeglang.
Dr. Nasir menghimbau agar para penyuluh harus fokus dalam menuntaskan tugas pemetaan polygon selama dua hari ke depan. “Selain pemetaan, tugas para penyuluh juga harus memonitoring dan menyampaikan pada poktan penerima pompa agar mempunyai kesadaran bersama, mengunakan pompa dengan adil, tidak hanya untuk beberapa orang dalam kelompok.” ungkap Dr. Nasir.
Selain pemaparan materi, peserta workshop juga langsung melakukan praktek pembuatan polygon untuk wilayahnya masing-masing didampingi para petugas dari BSIP Banten. Materi pendampingan berupa cara menempatkan titik pompa, membuat peta poligon, menarik data luasan peta poligon, dan melaporkan capaian pemetaan.
Pendampingan terhadap penyuluh selama proses workshop berlangsung dinilai sangat membantu percepatan penyusunan data geospasial. Dr. Ani Mulyani mengingatkan penyuluh untuk memastikan kegiatan tanam untuk PAT dan kesesuaian titik kooordinat pompa.
BSIP Banten senantiasa memberikan dukungan penuh untuk kelancaran program Pompanisasi dan PAT di Provinsi Banten. “Kita semua harus bertanggungjawab mensukseskan program Kementan yaitu pompanisasi dan PAT. Saat ini luas total panen Provinsi Banten sebesar 213.800 hektar dengan IP sekitar 1,5. Dengan pompanisasi, diharapkan dapat menambah PAT dan meningkatkan IP,” jelas Dr. Isma.
Workshop ini menjadi bukti sinergi semua pihak dalam menjaga keamanan pangan nasional, sekaligus menegaskan pentingnya penguatan sistem pelaporan yang akuntabel. Hasil pemetaan yang presisi akan menjadi dasar dalam berbagai kebijakan strategis terkait pangan di Indonesia.