
Percepat Swasembada, Banten Giat Tanam Padi Gogo
Pagelaran, 29/05/2025, Kepala BRMP Banten Dr. Suharyanto, SP, MP mengikuti Gerakan Tanam Padi Gogo yang berlangsung di Desa Montor Kec. Pagelaran Kab. Pandeglang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemuda Tani Indonesia (PTI) dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dengan memberikan bantuan benih Program CSR dari PT. Smart Tbk dan Produsen Kecambah Sawit.
Hadir juga dalam acara ini adalah Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Dr. Agus M. Tauchid, M.Si, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pembinaan Petani Muda, Suroyo. Kodim 0601 Pandeglang, PT. Smart Tbk dan Produsen Kecambah Sawit, petani Desa Montor, serta Pemuda Tani Indonesia selaku pelaksana acara.
PT. Smart Tbk sebagai pelaksana program CSR menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penanaman padi Gogo dan jagung di beberapa lokasi yang merupakan kerjasama PTI dan Ditjen Perkebunan. Selanjutnya, pihaknya mengharapkan penanaman di lokasi ini dapat mensupport swasembada pangan di Banten.
Plt. Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto sekaligus Penanggung Jawab LTT Padi Gogo di Indonesia menyatakan kesyukurannya karena Banten masih diguyur hujan di bulan Mei ini sehingga giat padi Gogo masih bisa dilakukan.
Selanjutnya, disampaikan bahwa CSR perusahaan cukup membantu dalam pengembangan padi Gogo di Indonesia. Tak lupa Plt. Dirjen Perkebunan juga menyampaikan terima kasih untuk Banten karena produksinya meningkat.
Selanjutnya, disampaikan bahwa CSR perusahaan cukup membantu dalam pengembangan padi Gogo di Indonesia. Tak lupa Plt. Dirjen Perkebunan juga menyampaikan terima kasih untuk Banten karena produksinya meningkat.
Selanjutnya, varietas yang ditanam adalah Inpago 13 yang merupakan hasil penelitian dari Kementerian Pertanian. Varietas ini memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, yaitu tahan terhadap hama wereng, khususnya wereng coklat, tahan terhadap penyakit blas (ras tertentu). Selain itu, varietas ini toleran kekeringan, terutama pada fase vegetatif. Sesuai dengan namanya, varietas ini dikembangkan untuk lahan kering atau gogo, toleran terhadap kondisi lahan yang kurang tergenang air seperti di sawah. Keunggulan lain yang dimiliki adalah varietas ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi berupa kandungan Zinc yang tinggi, mencapai 34 ppm pada beras pecah kulit, dan kandungan protein yang lebih tinggi dari beras pada umumnya, mencapai 9,83%.