Distan Provinsi Banten Gandeng BSIP Sosialisasikan Penerapan Budidaya Padi Sehat
Serang, 15/05/2024. BSIP Banten yang diwakili oleh Dr. Angelita Puji Lestari, SP, M.Si. menyampaikan materi Penerapan Budidaya Padi Sehat pada Pertemuan Teknis Penerapan Pengendalian Hama Terpadu di Poktan Harapan Mekar Desa Pegandikan Kec. Lebakwangi Kab. Serang. Acara ini merupakan kegiatan dari UPTD Benih dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (BPTPHP) Dinas Pertanian Provinsi Banten. Pertemuan akan dilaksanakan selama kurang lebih 4 kali dalam rangka memberikan pemahaman kepada petani tentang penerapan pengendalian hama terpadu, termasuk di dalamnya budidaya tanaman secara sehat.
Peserta sekitar 50 orang yang terdiri dari petani dan mahasiswa menyimak dengan seksama materi yang disampaikan, dan sesekali peserta mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Menurut UPTD BPTPHP, acara kali ini merupakan pertemuan ke-2 setelah sebelumnya telah dilakukan pertemuan pendahuluan. Acara diawali dengan pengamatan oleh peserta terhadap tanaman padi yang ada di lahan Poktan. Selanjutnya hasil pengamatan diaktualisasikan melalui gambar pada selembar kertas lebar. Hasil aktualisasi tersebut selanjutnya akan dibahas dalam pertemuan ke-3 pada pekan depan.
Dr. Angelita Puji Lestari, SP, M.Si. menjelaskan bahwa budidaya padi sehat adalah budidaya padi organik, yaitu padi yang dibudidayakan tanpa
menggunakan bahan-bahan kimia sintetis seperti pupuk dan pestisida. Padi organik ditanam dengan sistem pertanian alami yang memanfaatkan sumber daya alam, seperti kompos, pupuk kandang, dan pengendalian hama secara biologis.
Budidaya padi sehat memberikan sejumlah keuntungan, yaitu 1) Menghasilkan beras yang aman dikonsumsi karena bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya, 2) Meningkatkan kualitas tanah melalui penggunaan pupuk organik yang menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah dalam jangka panjang, 3) Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan seperti pencemaran air, tanah, dan udara akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia., dan 4) Mendorong kelestarian ekosistem dengan menjaga keanekaragaman hayati di lahan pertanian, 5) Memberikan nilai tambah ekonomi melalui harga jual yang lebih tinggi di pasar beras organik.
Dalam pertemuan ini dikenalkan pula tentang beras untuk kesehatan, seperti beras Indeks Glikemik (IG) rendah yang baik untuk orang yang melakukan diet dan penderita diabetes. Contoh beras IG rendah adalah IR 36, Ciherang, Cisokan, Situ Patenggang, dll. Beras kesehatan lainnya adalah beras berpigmen yang berfungsi sebagai antioksidan, seperti beras Inpari 24, Inpago 7, Inpara 7, Pamera, Pamelen, Jeliteng, Arumba, dll.