BSIP Banten Lakukan Monitoring dan Evaluasi Alsintan di Kab. Serang
Peningkatan produksi pangan sedang digenjot pemerintah saat ini. Hal ini akibat dari penurunan produksi yang terjadi secara signifikan di tahun 2023 sebagai dampak dari El Nino. Upaya penting yang dilakukan untuk peningkatan produksi pangan saat ini adalah melalui program pompanisasi. Kementerian Pertanian RI melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian telah menggelontorkan bantuan pompa ke berbagai wilayah Indonesia.
Banten sebagai produsen padi ke-8 nasional tentu saja diharapkan berkontribusi secara signifikan terhadap produksi pangan nasional. Bantuan ratusan unit pompa di Provinsi Banten saat ini telah terealisasi. Bantuan pompa tersebut tidak hanya dikucurkan tahun ini, tetapi di beberapa tahun sebelumnya, petani di Banten telah menikmati bantuan tersebut. Pompa yang diberikan pemerintah ukurannya bervariasi, mulai dari 3 Inch, 4 Inch, hingga 6 Inch, bahkan dalam bentuk paket irigasi perpompaan (plus rumah pompa).
Kepala BSIP Banten, Dr. Ismatul Hidayah, SP, MP dalam pertemuan monitoring dan evaluasi alsintan di Kec. Lebakwangi Kab. Serang (Kamis, 13 Juni 2024) menyampaikan agar petani mengoptimalkan penggunaan pompa tersebut untuk pengairan lahan sawah. Hal ini bertujuan untuk mendukung peningkatan Indeks Pertanaman. Semua anggota Poktan, tidak hanya ketua memiliki hak yang sama untuk memanfaatkan bantuan alsintan, termasuk pompa. Selanjutnya disampaikan bahwa bila tahun lalu, petani hanya mampu menanam 1 kali karena kondisi El Nino maka tahun ini diharapkan 2 kali bahkan 3 kali dengan memanfaatkan sumber air permukaan seperti kali dan sungai melalui pompanisasi. Dengan cara demikian, tentu saja produksi akan meningkat, diikuti dengan peningkatan pendapatan petani. Dr. Isma juga berpesan bahwa program pompanisasi wajib kita sukseskan bersama dalam rangka mencapai target nasional, yaitu peningkatan produksi menjadi 35 juta ton.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Babinsa setempat, dan berkesempatan menyampaikan bahwa sesuai MoU antara Panglima TNI dan Menteri Pertanian RI, pihaknya berkewajiban melakukan pengawalan pemanfaatan alsintan termasuk pompa di lapangan.
Selanjutnya, Korluh BPP Lebakwangi Aji Rusari Amandayu, SP melakukan pengecekan data satu per satu terhadap bantuan Alsintan yang telah diterima petani, tidak hanya tahun ini tetapi juga beberapa tahun ke belakang (tahun 2019-2024). Melalui pengecekan ini, dapat memastikan apakah alsintan masih digunakan oleh petani, posisi keberadaan alsintan, dan seperti apa kondisinya saat ini. Di sisi lain, petani akan lebih berhati-hati karena setiap saat mereka dipantau oleh pihak-pihak yang berwenang.